Sharing is caring!

Terbentuknya stasi St Agustinus berawal dari pesatnya perkembangan umat secara kuantitatif. Gedung gereja Paroki seolah dirasakan kurang bisa menampung lagi. Karena itu, timbul pemikiran bahwa sudah waktunya Paroki mempunyai stasi dengan memberikan pelayanan pastoral umat paroki di tempat lain (yang masih berada di wilayah paroki SMTB) Saat itu pemikiran pastor C.B. Senti fernandez, Kepala Paroki, tertuju pada sekolah SMAK St hendrikus sebagai tempat yang tersedia dan bisa dimanfaatkan mengingat sekolah tersebut milik Paroki.

Pada tahun 2000 mulai diadakan misa di sekolah ini pada setiap Minggu jam 08.00 pagi, dengan perutukan awal menampung umat di wilayah Nginden Intan, Manyar Kartika, Sindaru ke arah timur. Mengenai kepengurusannya sendiri saat itu tidak langsung ada atau terbentuk. Namun hanya dikordinasikan oleh Bp. Jozef Mujono dan Ibu Meita Muljono. baru pada agustus 2003 kepengurusan periode pertama terbentuk dengan Bp. paulus Karmain sebagai Ketua pelayanan Liturgi Stasi Santo Agustinus yang dilantik oelh pastor A. Andri Noertjahja EW Pr, Kepala paroki. Kepengurusan stasi berasal dari wilayah 7 sampai wilayah 13

Awal mula tempat yang dipakai untuk Misa adalah arena olahraga yang berada di lantai 2. Dengan bertambahnya umat di mana setiap kali Misa sering kali penuh bahkan dirasakan kurang besar, maka pada Oktober 2006 ruangan itu direnovasi secara total dengan model bangunan berbentuk L. Demikian pula dengan altarnya yang semula menghadap ke arah utara diubah menjadi menghadap ke selatan. Ruangan dipasang AC dan juga ada lift dari lantai 1 ke lantai 2 atau sebaliknya. Bangunan yang direnovasi (kapel) tersebut dberkati oleh pastor A.Andri Noertjahja EW pada Desember 2006 (saat Natal).

Setelah direnovasi dan terlihat sangat memadai, kapel masih diranakan kurang mamapu menampung umat. Untuk itu, ruang kantin di lantai 1 dipakai sebagai tambahan. Karena semakin banyaknya umat dan agar umat bisa mengikuti Misa dengan baik maka atas inisiatif pastor YPH Jelantik Pr, kepala Paroki, jam Misa ditambah pada jam 10.00. Dan kenyataannya dengan ditambahnya misa menjadi 2X (dua kali) justru peminatnya bertambah banyak terutama dihadiri keluarga-keluarga muda. Setiap minggu, umat yang hadir di Stasi lebih kurang 1000 orang. Dan sekarang ini setiap kali misa manggunakan 3 (tiga) ruangan, yaitu ruang utama & ruang pertemuan, yang sama-sama di lantai 2, ruang pertemuan di lantai 3 dan ruang kantin di lantai 1.

shares